Kamis, 20 September 2012

Odet dan Negeri Bawang

"Jangan pernah takut untuk bermimpi, karena kau tak pernah tahu kapan mimpimu itu akan menjadi kenyataan..,"


Sebenarnya, tak ada niat sama sekali untuk membuat sebuah cerita bertema bawang seperti ini. Hanya saja, saat itu aku benar-benar kepepet. Tak ada satu ide pun, yang aku rasa menarik. Sementara deadline yang telah ditentukan dari penerbit hanya dalam hitungan pekan.

Satu waktu, tanpa sadar aku sengaja mengamati kelakuan salah seorang keponakan yang sangat memusuhi bawang. Begitulah, anak itu lebih rela tidak ikut makan segala makanan yang berbau bawang. Biarpun makanan kesukaannya.

Hingga akhirnya, mengalirlah ide mengenai petualangan seorang anak laki-laki yang bernama Odet ini di negeri bawang. Sungguh, semua ide ini mengalir begitu saja tanpa disengaja. Jadi, kalau ada orang yang bilang 'kepepet is the best' aku setuju sekali.

Sebab terkadang, kemampuan seseorang bisa muncul karena dia tertekan. Namun, bila cerita tersebut aku selesaikan saat ini, saat di mana aku sedang senggang, mungkin akan lain ceritanya. Terlepas dari semua kisah suka dukanya, aku bersyukur bisa menyelesaikannya tepat waktu.  ^_^


http://titikmakna.blogspot.com/2012/02/tiket-ekonomi-pun-tak-apalah.html
http://titikmakna.blogspot.com/2012/03/kepepet-is-best.html

Setelah hampir setahun menunggu, akhirnya buku ini dirilis juga. Sungguh rasanya masih tak percaya, kalau hasil kerja keras selama ini sudah bisa terlihat hasilnya. Buku solo pertamaku, yang mendapatkan kesempatan terbit di salah satu penerbit ternama di negeri ini. Alhamdulillah...


Senin, 10 September 2012

Kelinci Noni


Cerpen

“Olly..Olly.. dimana kamu!” panggil Noni sambil terus berusaha mencari Olly.
Olly adalah boneka kelinci milik Noni. Walaupun penampilannya sudah lusuh dan telinga panjangnya yang hanya tinggal sebelah, namun Noni tetap saja sayang padanya. Hingga selalu dibawanya kemana pun dia pergi .
“Kak Didit, liat Oly nggak?” tanya Noni sedikit ragu.
“Nggak..!” jawab Didit acuh tak acuh.
“Bantuin nyari, dong!” rengek Noni lagi.
“Gak mau ah!”
“Ayolah kak, nanti jatah ice cream Noni buat kakak aja, deh!”
“Mmm, baiklah.”
Kemudian keduanya mulai mencari Olly ke sekeliling rumah. Hingga rumah terlihat berantakan. Tapi Olly masih saja belum ditemukan.
Hhh, sebenarnya kamu meletakkannya dimana?”
“Ya gak tahu. Noni lupa!”
“Mungkin, ketinggalan di rumah Pipit, waktu kamu main di sana!” duga Didit.
“Nggak. Hari ini Noni gak kemana-mana.”
Ngg…gg...
w              

Sudah cukup lama mereka mencari, hingga tak terasa hari semakin sore. Namun Olly masih juga, belum ditemukan.
Krieet….’
Tiba-tiba saja terdengar suara pintu dibuka. Tak lama kemudian, Ayah muncul sambil berucap  Assalamualaikum.”
Namun Noni dan Didit sama-sama diam. Tak seorangpun diantara mereka yang mau menjawab salam Ayah. Ayah heran. Tak biasanya, kedua anaknya bersikap aneh seperti itu
“Kok, salamnya gak dijawab. Jawab salam itu hukumnya wajib lho!” kata Ayah mengingatkan.
“Eh Noni, kenapa cemberut!” tegurnya lagi sambil membuka sepatu.
Noni diam saja  sambil menghambur ke pelukan Ayah.
“Si Olly.. hilang!” ucap Didit dengan ketus sembari berbaring di atas karpet.
“Ya sudah, nanti kita beli lagi yang baru, ya!” hibur Ayah  sambil melangkah menuju Lemari es lalu membukanya.
“Apa ini?”  tanyanya heran ketika melihat ada benda aneh yang terjatuh dari dalam frezeer.
“Mana…?” Didit penasaran dan bergegas menghampiri Ayah.
“Ooh, ini kan si Olly. Boneka yang kita cari sedari tadi.” ujar Didit.
“Jadi ini, Si Olly yang kalian cari?” tanya Ayah memastikan
Didit mengangguk mengiyakan, lalu memanggil Noni, adiknya, “Noni...Noni, kemari! Lihat si Olly udah ketemu!” serunya.
Noni menoleh. Dia jadi penasaran. Apa benar, si Olly sudah ditemukan? Tapi, bagaimana kalau Kak Didit bohong? Biasanya juga, begitu. Dia itu kan jahil, suka sekali mengelabui Noni. Ah semoga, kali ini kak Didit tak membohonginya lagi. 
Diam-diam, Noni datang menghampiri Ayah dan kak Didit. Dan benar saja. Kini, boneka itu masih tergeletak di atas meja. Namun Olly sudah tak terlihat seperti boneka kelinci lagi. Hampir seluruh bulunya dipenuhi bunga-bunga es.
 “Olly..!! Ternyata kita masih bisa bertemu!” pekik Noni girang sambil memeluk boneka itu erat-erat.
“Uuh! gara-gara dia, semua orang  sibuk dibuatnya!” gerutu Didit.
“Biarin yang penting Olly kan boneka kesayangan Noni. Kak Didit iri, kan? Gak punya boneka. We..!!” ledek Noni.
“Nggak! anak laki-laki itu gak butuh boneka.We…!” balas Didit tak mau kalah.
“Sudah - sudah! Siapa yang mau ice cream!” lerai Ayah sambil membawa beberapa cup ice cream yang sudah mulai mencair.
w              

Paris van Java, 1 Muharam 1428 H



Minggu, 09 September 2012

Alamat Media

1. Republika

sekretariat@republika.co.id, aliredov@yahoo.com

Tidak ada pemberitahuan dari redaksi terkait pemuatan cerpen. Sudah lama tidak memuat puisi. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), tetapi—pengalaman beberapa rekan penulis, harus sabar menagih ke redaksi beberapa kali agar segera cair.

2. Kompas

opini@kompas.co.id, opini@kompas.com

Ada konfirmasi pemuatan cerpen/puisi dari redaksi via email. Honor cerpen Rp. 1.o00.000,- (tanpa potong pajak), honor puisi Rp. 500.000,- (tanpa potong pajak–referensi Esha Tegar Putra), seminggu setelah pemuatan, honor sudah ditransfer ke rekening penulis.

3. Koran Tempo

ktminggu@tempo.co.id

Biasanya Nirwan Dewanto—penjaga gawang rubrik Cerpen Koran Tempo, meng-sms penulis terkait pemuatan cepen/puisi jika penulis mencantumkan nomer hp di email pengiriman. Honor cerpen tergantung panjang pendek cerita, biasanya Rp. 700.000,- honor puisi Rp. 600.000,- (pernah Rp. 250.000,- s/d Rp. 700.000, referensi Esha Tegar Putra), ditransfer seminggu setelah pemuatan.

4. Jawa Pos

sastra@jawapos.co.id

Jawa Pos menerima karya-karya pembaca berupa cerpen dan puisi atau sajak. Cerpen bertema bebas dengan gaya penceritaan bebas pula. Panjang cerpen adalah sekitar 10 ribu karakter. Honor cerpen Rp. 1.o00.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 500.000,- (referensi Isbedy Stiawan Zs), ditransfer seminggu setelah cerpen/puisi dimuat.

5. Suara Merdeka

swarasastra@gmail.com

Kirimkan cerpen, puisi, esai sastra, biodata, dan foto close up Anda. Cerpen maksimal 9.000 karakter termasuk spasi. Honor cerpen Rp. 350.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen. Bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau kantor perwakilan redaksi di kota Anda—jika ada.

6. Suara Pembaruan

koransp@suarapembaruan.com

Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

7. Suara Karya

redaksi@suarakarya-online.com, amiherman@yahoo.com, redaksisk@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

8. Jurnal Nasional

tamba@jurnas.com, witalestari@jurnas.com

Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

9. Seputar Indonesia

redaksi@seputar-indonesia.com, donatus@seputar-indonesia.com

Tidak setiap hari Minggu memuat cerpen. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

10. Pikiran Rakyat

khazanah@pikiran-rakyat.com, ahda05@yahoo.com

Cerpen tayang per dua mingguan. Honor cerpen Rp. 350.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

11. Tribun Jabar

cerpen@tribunjabar.co.id, hermawan_aksan@yahoo.com

Selain ada cerpen berbahasa Indonesia setiap Minggu, juga ada cerpen bahasa Sunda setiap hari Kamis bersambung Jumat. Honor cerpen Rp. 200.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

12. Kedaulatan Rakyat

redaksi@kr.co.id, jayadikastari@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 400.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

13. Joglo Semar (Yogyakarta)

harianjoglosemar@gmail.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

14. Minggu Pagi (Yogyakarta)

we_rock_we_rock@yahoo.co.id

Terbit seminggu sekali setiap Jumat. Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi

15. Surabaya Post

redaksi@surabayapost.info, surabaya_news@yahoo.com, zahira@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- (potong pajak) hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

16. Radar Surabaya

radarsurabaya@yahoo.com, diptareza@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp. 200.000,- (potong pajak) hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

17. Lampung Post

lampostminggu@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 200.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau minta tolong teman yang ada di Lampung untuk mengambilkan ke kantor redaksi.

18. Berita Pagi (Palembang)

huberitapagi@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

19. Sumatera Ekspres (Palembang)

citrabudaya_sumeks@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

20. Padang Ekspres

yusrizal_kw@yahoo.com, cerpen_puisi@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- s/d Rp. 125.000,- honor puisi Rp. 75.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, bisa diambil langsung, atau minta tolong teman mengambilkan honor ke kantor redaksi.

21. Haluan (Padang)

nasrulazwar@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- honor puisi Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

22. Singgalang (Padang)

hariansinggalang@yahoo.co.id, a2rizal@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp. 50.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

23. Riau Pos

budaya_ripos@yahoo.com, habeka33@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

24. Sumut Pos

redaksi@hariansumutpos.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

25. Jurnal Medan

nasibts@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

26. Analisa (Medan)

rajabatak@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

27. Sinar Harapan

redaksi@sinarharapan.co.id, blackpoems@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

28. Jurnal Cerpen Indonesia

jurnalcerpen@yahoo.com, jurnalcerita@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

29. Majalah Horison

horisoncerpen@gmail.com, horisonpuisi@gmail.com

Honor cerpen Rp. 350.000,- honor puisi tergantung berapa jumlah puisi yang dimuat, biasanya dikirimi majalahnya sebagai bukti terbit. Hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi, dan kadang honor dikirim via wesel jika tidak ada nomer rekening.

30. Majalah Esquire

cerpen@esquire.co.id

Honor cerpen Rp. 1.000.000,- (potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

31. Majalah Sabili

elkasabili@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp. 200.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

32. Majalah Suara Muhammadiyah

redaksism@gmail.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

33. Majalah Ummi

kru_ummi@yahoo.com

Tema cerpen seputar keluarga dan rumah tangga. Honor cerpen Rp. 250.000,- ditransfer paling telat satu bulan setelah pemuatan.

34. Majalah Kartini

redaksi_kartini@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 400.000,- Sebulan setelah pemuatan honor ditransfer ke rekening penulis.

35. Majalah Alia

majalah_alia@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 300.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

36. Majalah Femina

kontak@femina-online.com, kontak@femina.co.id

Honor cerpen Rp. 850.000,- dan cair seminggu setelah dimuat.

37. Majalah Sekar

sekar@gramedia-majalah.com, majalahsekar@gmail.com

Honor cerpen Rp. 400.000,- dibayar sebulan setelah majalah terbit.

38. Majalah Story

story_magazine@yahoo.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Konfirmasi pemuatan cerpen via telepon dari redaksi Story. Antrian pemuatan panjang, bisa 6 bulan sampai setahun. Honor cerpen Rp. 250.000,- maksimal sebulan setelah pemuatan honor sudah ditransfer ke rekening penulis.

39. Majalah Gadis

redaksi.gadis@feminagroup.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Honor untuk Percikan (cerpen mini tiga halaman) Rp. 500.000,- Honor untuk Cerpen Rp. 850.000,- ditransfer seminggu setelah majalah terbit.

40. Majalah Annida-online

majalah_annida@yahoo.com

Ada konfirmasi pemuatan cerpen via email redaksi Annida-online. Honor cerpen Rp. 50.000,- honor epik (cerita kepahlawanan) Rp. 100.00,- maksimal sebulan setelah pemuatan honor sudah ditransfer.

41. Majalah Bobo

bobonet@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp. 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

42. Kompas khusus Cerpen Anak

opini@kompas.co.id, opini@kompas.com

Pada subjek email ditulis CERPEN ANAK: JUDUL CERPEN. Honor cerpen Rp. 300.000,- Resensi buku anak honor Rp. 250.000,- Honor cair tiga hari setelah pemuatan.

43. Tabloid Nova

nova@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp. 400.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

Kamis, 06 September 2012

Novel Anak

  Novel anak terbagi dua:
  1) Novel untuk kelas rendah, yakni anak kelas 1-3 SD
      Sering disebut juga first novel  (FN) karena bukunya tipis sekali, hanya 60-80 hlm
      Bentuk Novel seperti itu,  merupakan peralihan dari picture book ke novel
  2) Novel untuk kelas atas, yakni anak kelas 3-6 SD 
     ~ Biasanya,  naskah novel yang dibutuhkan penerbit itu kurang lebih 100-200 hlm A4; 1,5 spasi atau sekitar 160-240 hlm buku. 
      ~ Bahasa, sudah bisa explore  
   ~ Tema yang diangkat, biasanya tentang pembentukan karakter, sosial, persahabatan, pengetahuan umum, keluarga, dan lingkungan.  
     ~ Tema-tema sosial juga sangat dianjurkan karena pembacanya pasti banyak. Namun hingga  kini, tema yang paling disukai pasar masih tetap humor dan misteri 
     ~ Kita bisa juga menulis novel sedih, karena bagaimana pun anak-anak juga harus tahu, apa   itu sedih. Jadi tema apapun boleh ditulis asal sesuai dengan pembacanya.
      Contoh:
* 5 Sekawan, termasuk novel detektif
* lupus kecil, faris dan haji obet, termasuk novel humor.
* Serial Trio Ucul, karya Tria Ayu dan kelas ajaibnya mas benny
* Tema-tema sosial yang seru tentang persahabatan. Misal Gang penyuka kelinci
  * contoh novel sedih: si Jamin dan si Johan (malah jadi karya sastra), Ratapan Anak Tiri serta Kiambang Bertaut

Bab
Idealnya, bab buat novel 3-8 hlm cukup; A4; 1.5spasi. Bab sebaiknya diolah sedekian rupa sehingga tidak monoton misal bab I seneng, bab II sedih, bab III datar, bab IV seneng, Bab V sedih. Namun, jumlah bab tidak dibatasi, sesuai dengan kebutuhan saja.
Meski yang paling penting adalah isi bab, namun tidak ada salahnya bila kita juga memperhatikan judul Babnya juga. Jadi, jangan asal bikin. Misal:  nama hewan, nama bunga, atau dengan sesuatu yang metaforis.

Judul Bab 
~ bab harus menggambarkan isi bab, lalu dicari metaforisnya.  
~ mangandung kata misterius bikin penasaran mengandung rima, bikin senyum. 
   contoh: Gara-Gara Agar-Agar  
~ mengandung kejahatan: "Pencurian Sendal Jepit"  
~ mengandung futuristik: "Bandung tahun 2030"
Contoh:
judul bab pada novel Matahari Kecil  (membuat metaforis perjalanan matahari)
Bab 1         terbit,
Bab 2         sepenggalah, 
Bab 3         terik
Bab 4         condong,
Bab 5         tenggelam

Bab berirama maksudnya, 
~ bikin pembaca penasaran 
~ bikin pembaca tidak bosan 
~ bikin pembaca pengen terus membacanya
Opening
1) bisa dengan kalimat langsung, contoh; "Hai kamu!" teriak Meti. 
2) bisa dengan kalimat deskriptif: memaparkan si tokoh, setting, masalah yg dihadapi si tokoh
3) bisa dengan sepotong kalimat: puisi, pantung, berita di Koran
4) bisa dengan bunyi-bunyian: suara air, suara seruling, suara kentut
5) bisa dimulai dari konflik atau pengenalan karakter?
6) dengan potongan lagu

Untuk membuat sebuah novel, perlu adanya observasi. Sekalipun itu novel fiksi. Supaya karakternya kena dan ceritanya nggak ngawur. Observasinya, nggak harus seperti peneliti, paling nggak kita nangkep secara keseluruhan.
Nah, karena ini novel, dari awal sebisa mungkin kita sudah bisa mengolah emosi pembaca lewat bab-bab yang akan kita buat. Di mana, cara penulisannya bisa bertahap, bisa konflik dulu atau karakter dulu, sesuai dengan cerita yg akan kita buat, jadi nggak ada patokan.

Tokoh
Tokoh dalam novel, sebaiknya tidak lebih dari 3 orang (tokoh utama). Tokoh utama sebaiknya tokoh anak, karena ini novel anak.
Sementara itu, untuk tokoh pendukung boleh berapa pun, asal tetap berperan. Perubahan karakter dalam novel sangat dimungkinkan.
Cara memunculkan tokoh bisa pelan-pelan, jadi bisa satu persatu

Nasihat Orang Tua  
a. boleh saja, asal bukan dia yang kemudian memutuskan solusi untuk si anak
b. hanya bagian dari dalam rangka mengungkap kasus atau persoalan

Dalam teknis kita akan bahas;
1. bagaimana menggali ide
2. mengawali sebuah novel
3. pembagian bab
4. ending

Bagaimana menggali ide
Ada banyak cara, diantaranya:
1) Dari tingkah laku anak, 
   misal: anak yang aktif sekali, dan hanya diem kalau dikasih suara seruling pasti pembaca akan tanya: 
    * ada apa dengan suara seruling?  
    * apakah ada kisah di balik suara seruling itu?  
    * apakah semua suara seruling membuat dia jadi diam?
    * atau suara seruling tertentu? 
    * bagaimana dengan suara lainnya? 
    Jwb: mungkin itu suara yg sangat berkesan buat si tokoh utama   
2) Dari sistem belajar mengajar 
3) Dari keluhan siswa atau orangtua 
4) Dari Anak Jalanan
5) Dari Binatang Peliharaan 
6) Dari Tanaman 
7) Dari Buku Pelajaran

Kenapa suatu cerita bisa berkesan?
karena ada keterikatan batin antara pembaca dengan si tokoh utama

Cara untuk mempertajam konflik
dengan bertanya pada satu titik yg mengarah pada ide tadi

dari pertanyaan-pertanyaan tadi kita coba urai satu-satu jawabannya hingga menemukan satu titik. Jadilah kira-kira matrik atau drafnya mungkin seperti ini ...
1. Anak perempuan yg hanya bisa diem karena suara seruling
2. Anak perempuan itu suka dengan suara seruling karena suara itu sangat akrab dengannya
3. Suara seruling itu membuat dia teringat dengan adiknya
4. Anak perempuan itu ternyata terpisah dengan adiknya saat ada gempa di daerahnya
5. Anak perempuan itu ternyata sekarang tinggal dengan keluarga angkatnya
(Kelima hal tersebut termasuk clue)

kalau sudah nemu dan tajem konfliknya, baru kita cari ending neh
6. Endingnya: suatu kali anak itu sedang lari pagi bareng kakak angkatnya
di dekat alun-alun mendengar suara seruling anak itu kemudian mendekat
ternyata di alun-alun itu ada pengamen kecil meniup seruling. pengamen itu buta.
(kita buat dramatis)

anak perempuan itu bengong melihat pengamen kecil itu
setelah pengamen selesai memainkan serulingnya, penonton melempar recehan. Anak perempuan itu pun menitikan air mata,
anak perempuan itu mendekat dan tanya namanya;
ternyata anak kecil itu adiknya, yg sekatang buta karena gempa,

5 hal tersebut yang nanti akan diurai dalam bab-bab, itu hanya garis besar >> kira-kira seperti itulah, untuk mempertajam konflik. Dari sini kita urai bab per-bab
Agar cerita yang kita buat tidak mirip dengan cerita orang lain, kita bisa mengolah 
* bagaimana openingnya
* mengatur konfliknya
* menyelesaikan konfilknya
* karakternya dsb

Alur
Hanya ada 2 yakni alur maju dan alur mundur. Dalam novel atau cerita apapun, alur mundur itu hanya untuk memperkuat karakter dan memperkuat konflik
sebaiknya alur mundur itu ditempatkan pada tempatnya: misal untuk memperkuat karakter
contoh alur mundur: (yang memperkuat konflik)
Saat dia mendengar suara seruling itu, dia terdiam beberapa jenak. Dia teringat ombak tsunami yang menggulung rumahnya beberapa tahun lalu. Ombak yang membuat dia sekarang sebatang kara.

Contoh lagi:
Setiap dia membantu Bi Nah mencuci piring, dia melihat senyum ibunya yang sekarang entah di mana. Senyum itu begitu terlihat menenangkan. Senyum yang selalu muncul dalam piring-piring yang dia cuci, seolah mengingatkan dia, untuk selalu membantu siapapun di mana pun kita berada.

anak peniup seruling itu mengingatkan dia pada adiknya. Tanda hitam di dahinya sama persis. Perlahan dia mendekat, lalu memegang tangan bocah lelaki itu.
"Nama kamu Sam?" tanya anak perempuan itu.
Bocah laki-laki itu mengangguk.
"Eh kamu siapa?"
"Samratulagi? Dari Aceh? Dan kamu punya kakak bernama Irma?"
Bicah laki-laki itu kembali mengangguk.
"Kok, kakak tau?" tanya bocah laki-kali itu.
Bocah lelaki itu menepiskan tangannya dan berusaha menjauh, seperti ketakutan
"Iya ... karena ... karena ... aku Irma, kakak kamu"
mereka pun berangkulan
Nah… ini namanya trik bikin ending yang keren, hehehe

Konflik
Konflik itu masalah atau sesuatu yang menjadi pusat dalam sebuah novel
dengan konflik:
* novel jadi lebih berisi
* tokoh jadi lebih berkarakter
dengan tokoh: 
* setting jadi makin kuat
* novel akan mengandung nilai pendidikan bagi pembacanya
Konflik tidak harus ada pada setiap bab, tapi paling nggak ada yang disuguhkan kepada pembaca.  Salah persepsi, salah tanggap, salah komunikasi itu menjadi bagian dari konflik. Sebaiknya dalam novel ada 1 konflik utama dan 1-2 konflik pendukung. Contoh:
1. Konflik utamanya ... Anak itu gak bisa diem kecuali denger suara seruling
2. Konflik pendukung ... si kaka (yg angkat dia) penasaran, apa yg bikin dia seperti itu
Jadi dalam sebuah novel konflik pendukung sangat penting supaya kita tidak kehabisan ide cerita. Konflik pendukung juga akan memperkuat cerita

Pembabakan
dalam ide di atas: bisa saja pembabakannya begini
Bab 1:  Anak-anak heran dengan tingkah laku anak perempuan (tokoh utama) yang gak bisa diam, kecuali kalau mendengar suara seruling
Bab 2:  Si Kaka (anak dari org tua angkat si tokoh utama) menyelidiki keganjilan itu
Bab 3:  Tokoh utama mengungkapkan kalau setiap mendengar suara seruling itu seperti mengingat sesuatu, tapi dia lupa, apa itu.
Bab 4:  tokoh utama dibawa ke dokter, ternyata memang ada amnes dikit di kepala bekas bencana itu
Bab 5: si tokoh utama diceritakan terus menerus tentang kejadian bencana yang membuatnya dibawa ke sini
bab 6: tokoh utama mulai inget sepotong-sepotong
bab 7: tokoh utama dibawa ke tempat gempa. dia makin inget.
bab 8:  terus bab-bab menjelang ending, sebagai clue ...
di mana si tokoh utama selalu diperdengarkan seruling hingga makin inget
Kalau lihat bab-bab tadi ... akan kerasa kan naik turunnya
* kapan harus sedih, kapan harus senyum
* kapan harus deg2an dst
kira-kira begitulah dalam membuat bab

Point of View
Penulis yang tahu segala itu sama dengan orang ketiga. Jadi nggak ada, sudut pandang penulis segala tahu, yang ada POV org ketiga.
Penulis  bisa menceritakan semua yg dialami si tokoh. Nah, yang agak susah kalau sudut pandang orang pertama (Aku-an), penulis menjadi tokoh aku yg gak bisa ceritain temen-temennya. Jadi, yang ada POV orang pertama dan orang ketiga

Kalau kita sudah berhasil menyelesaikan sampai bab perbab, percayalah, novel kita itu sudah selesai 50%... bayangkan, 50%

Dompet Baru

"Cieee, ada yang punya dompet baru, nih!" cetuluk Dinny yang baru tiba di kostan. "Iya, hehe... Dompet dibeliin Emih pas mu...